Sampah plastik masih menjadi persoalan yang belum bisa terpecahkan di Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, masyarakat Indonesia cenderung masih suka menggunakan plastik dalam berbagai hal. Tingginya penggunaan plastik tidak diimbangi dengan tingkat daur ulang sampah plastiknya. Maka dari itu, untuk Anda yang memahami dampak sampah plastik, wajib untuk turut serta membantu mengurangi sampah.
Perlu diketahui, sampah plastik memerlukan waktu 50 – 100 tahun untuk bisa terurai dengan baik. Tak heran jika jenis sampah ini sangat berdampak buruk terhadap lingkungan. Yuk mulai kurangi penggunaan sampah agar lingkungan tetap sehat.
Cara Mengurangi Dampak Sampah Plastik Bagi Lingkungan
Pada dasarnya, untuk mengurangi dampak sampah sampah plastik tidak terlalu sulit. Beberapa cara ini dinilai efektif untuk menjaga lingkungan agar tidak terkena imbas dari banyaknya sampah.
● Memisahkan Sampah Organik & Anorganik
Masih banyak orang yang belum terbiasa untuk melakukan hal ini. Mereka tetap mencampur antara sampah organik dan anorganik sebelum membuangnya. Padahal hal tersebut justru akan menyebabkan sulit untuk melakukan daur ulang. Kedua jenis sampah ini tidak bisa diperlakukan sama, karena waktu terurainya sampah organik lebih cepat dibandingkan anorganik.
Untuk mengaplikasikan cara ini, Anda hanya memerlukan dua tempat sampah. Satu dikhususkan untuk sampah organik dan satu lagi untuk anorganik.
● Daur Ulang Sampah Plastik
Tahukan Anda jika sampah plastik jika didaur ulang dengan baik bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah? Banyak orang dengan kreativitas yang dimiliki mampu mengubah sampah plastik menjadi kerajinan yang bernilai. Anda bisa mengubah sampah bekas bungkus kopi menjadi tas untuk belanja. Atau menyusu botol-botol air mineral menjadi tempat sampah yang unik.
Untuk apa yang dibuat, itu tergantung dari kreatifitas Anda sendiri. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan penghasilan dari barang yang pada mulanya akan dibuang. Semakin banyak orang yang melakukan hal ini, maka lingkungan akan menjadi lebih sehat.
● Bawa Tumbler Sendiri
Kebiasaan ini menjadi salah satu cara untuk meminimalisir penggunaan plastik. Sebagian dari Anda mungkin masih belum terbiasa untuk membawa botol minum sendiri, dan cenderung lebih suka dengan air minum dalam kemasan. Sangat disarankan untuk membawa tumbler sebagai tempat air minum sendiri saat bepergian. Anda akan lebih hemat karena tidak perlu membeli minuman di toko-toko.
Saat ini, semua produk air minum dalam kemasan memang menggunakan botol plastik sekali pakai. Bisa dihitung jika dalam satu acara terdapat lebih dari 100 orang yang hadir, dan semuanya minum air kemasan. Akan ada banyak sampah plastik yang dihasilkan dari acara tersebut.
● Bawa Tas Belanja Sendiri
Saat Anda belanja di pasar atau minimarket, pasti akan disediakan kantong plastik untuk barang belanjaannya. Mulai sekarang, biasakan diri untuk membawa tas belanjaan sendiri dari rumah. Hal ini tentu sangat mudah untuk dilakukan, apalagi saat ini banyak tas yang dirancang khusus untuk berbelanja. Biasanya, tas tersebut bisa dilipat hingga ukuran yang sangat kecil, sehingga mudah untuk di bawa-bawa.
● Kurangi Produk yang Menggunakan Plastik
Untuk mengaplikasikan cara ini mungkin akan terlihat sulit. Karena sebagian besar produk makanan menggunakan plastik untuk mengemasnya. Misalnya seperti snack, atau jajanan di pinggir jalan yang semuanya dikemas dalam wadah plastik.
Namun, jika Anda memiliki niatan untuk mengurangi penggunaan sampah, pasti bisa untuk melakukan hal tersebut. Bisa dilakukan dengan membawa wadah sendiri saat jajan di pinggir jalan atau yang lainnya.
Dukung Gerakan #BijakBerplastik Dari Aqua
Seperti yang kita tahu, Aqua merupakan salah satu produsen air minum dalam kemasan terbaik saat ini. Mereka tidak hanya berfokus pada produksi, melainkan juga mendaur ulang sampah plastik yang dihasilkan. Melalui gerakan BIBER atau BijakBerplastik, Aqua mengajak semua orang untuk lebih peduli dalam menggunakan plastik. Ini dilakukan untuk mengurangi dampak sampah plastik terhadap lingkungan sekitar.
Kepedulian Aqua terhadap lingkungan dimulai sejak tahun 1993, dimana mereka memulai program Aqua Peduli (Pengelolaan Daur Ulang Limbah Plastik). Melalui program ini, Aqua menarik kembali botol plastik bekas dari air mineral dalam kemasan dari konsumen. Sampah tersebut kemudian didaur ulang agar hasilnya lebih ekonomis.
Selain itu, belum lama ini Aqua kembali meluncurkan inovasi baru yakni aplikasi Octopus. Aplikasi ini difungsikan untuk memudahkan konsumen dalam mengumpulkan sampah plastik. Konsumen akan mendapatkan reward dari sampah plastik yang diberikan. Konsumen tidak perlu menyetorkan sampahnya sendiri, akan ada pemulung terlatih yang akan mengambil sampah di tempat Anda.
Selama beroperasi, Aqua dengan gerakan BIBERnya benar-benar serius dalam mengelola sampah plastik, khususnya hasil dari produk mereka. Mereka terus berinovasi untuk meminimalkan sampah yang dapat menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik.
Melalui program-program dari Aqua, banyak orang yang akhirnya sadar akan pentingnya daur ulang sampah untuk mengubahnya menjadi barang yang bernilai.
Sebagai konsumen, sudah selayaknya untuk mendukung program tersebut. Ajakan untuk #BijakBerplastik sangat bagus untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya penggunaan plastik secara bijak. Karena tidak bisa dipungkiri lagi, masih banyak yang belum sadar akan bahayanya dampak sampah plastik bagi lingkungan.
Dengan adanya gerakan BIBER, diharapkan masyarakat kembali peduli untuk tidak berlebihan dalam menggunakan plastik. Maka dari itu, mulai sekarang yuk biasakan diri untuk meminimalkan penggunaan plastik dan belajar mendaur ulangnya.
Referensi
- https://www.merdeka.com/jatim/7-cara-mengolah-limbah-plastik-agar-tak-mencemari-lingkungan-mudah-dilakukan-kln.html
- https://www.tokopedia.com/blog/cara-mengurangi-sampah-plastik/
- https://rsupsoeradji.id/mengurangi-dampak-sampah-plastik-pada-kesehatan-dan-lingkungan-dengan-menerapkan-beberapa-cara-sederhana/
- https://bijakberplastik.aqua.co.id/pilar/